(Blogtour-Giveaway) 30 PASPOR : The Peacekeepers’ Journey

30 paspor.jpg

Judul Buku : 30 Paspor The Peacekeepers’ Journey
Penulis : J.S Khairen
Penyunting : Shinta, Novikasari Eka S
Penerbit : Noura
Cetakan I :  Maret 2017
ISBN :978-602-385-219-2
Halaman :392 hal

Blurb

Setelah sukses dengan edisi 1 dan 2 dari ’30 Paspor di Kelas Sang Profesor,’ J.S. Khairen yang merupakan asisten dari Prof. Rhenald Kasali kembali menuliskan kumpulan cerita, sekaligus karya ke enamya. Kali ini dengan tema The Peacekeepers’ Journey. Inspirasi cerita dan pesan yang tertuang, mempunyai kesan penting tersendiri dibanding dua edisi sebelumnya.

Di kelas 30 Paspor kali ini, mahasiswa Pak Rhenald ditugaskan tak hanya pergi ke luar negeri, tetapi juga menjadi relawan, terlibat dalam kegiatan sosial, atau membantu siapa pun yang membutuhkan. Tujuannya, merajut perdamaian!

Berbagai petualangan seru pun terjadi. Dikejar-kejar orang asing, kehilangan koper, bahkan salah seorang mahasiswa hampir dirampok. Berbekal teri kacang sebagai alat diplomasi, hingga tak sengaja ditemani artis terkenal di sebuah negara, semua mewarnai suka duka peralanan mereka.

Tugas yang awalnya ditentang banyak orang terbukti jadi ajang “latihan terbang”. Kesasar di negeri orang telah menumbuhkan mental self driving-pribadi yang bebas, mandiri, dan bertanggung jawab dalam menentukan arah hidup sendiri.

Buku 30 Paspor The Peacekeepers’ Journey adalah buku ketiga yang terbit setelah 30 Paspor di Kelas Sang Profesor edisi 1 dan 2 tahun 2014. Dan saya baru pertama membaca buku ini…
Buku yang sangat insipiratif, makin kagum dengan sosok sang Profesor . Metode pengajarannya “out of the box“, ini patut dijadikan contoh oleh tenaga pengajar di Indonesia, dalam mendidik generasi bangsa sehingga akan menghasilkan generasi yang tidak bermental “passenger” tetapi “drivers“. Selama ini saya hanya melihat sosok Prof.Renald Kasali di televisi tetapi dalam Launching 30 Paspor : The Peackeeper’s Journey  beberapa minggu yang lalu di Perpustakaan UI saya melihat langsung dan mendengarkan kuliah singkatnya perihal manajemen (ini reviewnya  Launching 30 Paspor : The Peackeeper’s Journey)

Salah satu kekuatan buku ini ada pada halaman pertama Kata Pengantar Prof.Rhenald Kasali, Ph.D “Melepas Kodi dan Mengajarkan Rajawali Terbang”  Kata Pengantar yang disampaikan sangat insipratif

Tak banyak orang yang mengerti bahwa keunggulan yang dicapai manusia kelak tak pernah lepas dari seberapa hebat ia terlatih menghadapi aneka kesulitan dan tantangan kehidupan (hal : xii )

Profesor memberikan contoh nyata sejarah penemuan benua Amerika. Apabila Columbus tidak berani menjelajah dunia dan  kesasar, mungkin saja Benua Amerika baru ditemukan beberapa abad kemudian dan sejarah yang kita jalani hari ini akan berbeda sama sekali. Columbus harusnya mencari negara India, tetapi ia tidak pernah sampai kesana , justru tersasar di benua lain

Buku ketiga ini masih berkisah tentang perjalanan 30 mahasiswa Kelas Pemasaran Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah sukses dengan program pembelajaran dengan metode kesasar di negara lain, dimana satu mahasiswa harus pergi sendirian ke satu negara yang bahasanya tidak serumpun dengan Indonesia, dan tidak boleh dibantu oleh siapapun yang dikenal selama di sana. Maka pada buku yang ketiga ini, Profesor mengharuskan mahasiswa pergi ke dua negara sekaligus dan disana harus membantu masyarakat setempat atau volunter. Jadi bukan hanya kesasar atau travelling saja.

Ada 30 mahasiswa yang menceritakan kisahnya dengan gaya bercerita masing-masing, ada yang menggunakan alur maju, flashback tetapi ada persamaan semuanya menggunakan pov pertama, sehingga pembaca diajak untuk merasakan langsung apa yang mereka alami. Persamaan yang lainnya, mereka semuanya optimis dan semangat dalam perjalanan mereka. Dari 30 cerita, saya tersentuh pada cerita pertama Risma, mahasiswi yang sakit  tumor tetapi dia tetap memberanikan diri mengikuti kelas ini, pergi sendirian ke Swiss. Bahkan Prof sendiri tidak diberitahukan perihal penyakitnya, karena Risma tidak ingin diberi pengecualian. Risma bukan hanya berani menaklukkan ketakutannya sendiri, tetapi meyakinkan ayahnya untuk mengijinkannya pergi. Ayahnya terkena sakit Parkinson, sehingga Risma harus bolak-balik meyakinkan ayahnya.

Bukan hanya kisah yang menyentuh hati, tetapi ada kisah lucu dan menarik lainnya. Seperti kisah Aldilla yang berteman dengan Lady Boy dari Thailand atau kisah Alfi yang digoda oleh wanita-wanita seksi di Dubai. Ini juga yang membuka mataku negara Dubai yang relatif muslim semua ternyata pergaulan dan cara hidupnya seperti di New York atau London .

Pada kelas 30 Paspor kali ini yang bertema Merajut Perdamaian, setiap mahasiswa diharuskan menjadi volunter di negara yang dikunjungi. Tetapi dari 30 cerita hanya beberapa mahasiswa yang menceritakan saat menjadi volunteer seperti Risma yang menjadi guru mengaji saat di Australia, atau Hesti  saat di Jepang yang membantu penjual manisan mangga. Tetapi ada juga yang masyarakatnya tidak mau dibantu seperti di Dubai, Alfi justru dicurigai saat menawarkan bantuan. Meskipun demikian masing – masing mahasiswa selalu berusaha untuk berteman dengan penduduk lokal, sehingga saling terjalin komunikasi dan persaudaraan. Bahkan ada beberapa yang menangis saat mereka berpisah, padahal hanya beberapa hari berkenalan.

Buku yang sangat recomended, setelah membaca buku ini, saya merasa terinspirasi untuk berani melakukan perjalanan ke suatu tempat yang asing dan belum pernah kukunjungi. Dari buku ini saya juga menjadi lebih terbuka pemikirannya bahwa kadang kita terperangkap dalam zona nyaman yang sesungguhnya mencerminkan kemalasan berpikir belaka

ITS GIVEAWAY TIME

blogtour 30 paspor

Ada 1 (satu) buku 30 Paspor The Peacekeepers’ Journey yang akan kalian dapatkan bagi pemenang yang beruntung

Persyaratannya :

  1. Follow blog ini dengan cara klik tombol “W” di kanan atas atau lewat Email

  2. Follow Twitter : @JS Khairen @Noura Publishing  @Nely Ryanti

  3. Share link giveaway ini dengan mention ke @Noura Publishing @NelyRyanti 

  4. Sertakan Hastag #30Pasporthepeacekeepers

  5. Pertanyaannya : Apabila kalian diberi kesempatan mengikuti kelas Sang Professor, pilih satu negara tujuan mana yang akan dikunjungi, beserta alasannya?

  6. Tulis jawaban kalian pada kolom komentar dibawah ini dengan menyertakan Nama, Akun twitter, Email, Linkshare dan Domisili

  7. Giveaway ini hanya berlaku bagi kalian yang memiliki alamat pengiriman di Indonesia

  8. Periode giveaway ini dari tanggal 16 – 20 April 2017

  9. Pengumuman pemenang akan dilakukan selambat-lambatnya 2 hari setelah giveaway ini berakhir

Goodluck…..

 

Diterbitkan oleh siti nuryanti

I'm wife.. a mom with 2 kids and employee full time...but i always have time to read a books

22 tanggapan untuk “(Blogtour-Giveaway) 30 PASPOR : The Peacekeepers’ Journey

  1. Nama: Marfa
    Akun twitter: @umimarfa
    Email: umi(dot)marfa(at)gmail(dot)com
    Link share: https://twitter.com/umimarfa/status/853392842336501760
    Domisili: Purwokerto
    Jawaban: Deutschland! Saya telah jatuh cinta dengan Jerman terutama karena bahasanya, apalagi setelah mengambil kelas Bahasa Jerman, makin penasaraaaaaaaan! Uniknya, cara mereka berbicara hampir sama dengan bahasa Indonesia yaitu kata diucapkan sesuai atau apa adanya. Saya juga telah lama jatuh cinta ke Jerman, sejak liat Piala Dunia 2010! Mereka sungguh menunjukan tim yang kuat, bukan perseorangan hihi 😀

    Suka

  2. Dias Shinta Devi
    @diasshinta
    diasshinta(dot)iyas(at)gmail(dot)com

    Aih, ada GA #30Pasporthepeacekeepers pak @JS_Khairen @NouraPublishing di blognya kak @NelyRyanti loh! cek>>https://t.co/cmcqgAjrtO
    — Dias Shinta Devi (@DiasShinta) April 16, 2017

    //platform.twitter.com/widgets.js
    Bogor
    Aku pengin ke Finlandia :”)
    awalnya karena memang pengin banget liat Aurora Borealis.. tapi setelah dicari tahu, katanya orang-orang Finlandia itu ramah seperti orang Asia.
    Jadilah penasaran ingin ke sana dan membuktikannya sendiri 🙂
    Makasih kak atas kesempatannya.
    Cheers,
    Dias Shinta Devi

    Suka

  3. Nama: Bety Kusumawardhank
    Akun twitter: @bety_19930114
    Email: aki.no.melody@gmail.com
    Linkshare: https://mobile.twitter.com/bety_19930114/status/853577801231814657?p=v
    Domisili: Surakarta
    Aku ingin ke tempat yg dianggap berbahaya untuk solo traveling wanita yaitu: India, negara yg isu nya banyak pemerkosaan dan pelecehan wanita. Aku ingin menjelajah dan membuktikan bahwa isu tsb tidaklah benar. Aku merasa tertantang bgt untuk pergi ke sana setelah membaca tulisan traveler yg sudah ke sana dan mereka memberikan tips-tips yg kebanyakan berisi larangan-larangan. Tujuan utama ku adalah Taj mahal yg memiliki sejarah panjang dan filosofi tentang kisah cinta abadi. Solo traveling ke India juga diharapkan menjadi obat penawar phobia ku pada hewan tikus, sapi, monyet, anjing, karena hewan-hewan tsb dibiarkan bebas berlarian di jalan yg membuatku terpaksa berinteraksi dengan mereka. Aku juga berencana mengurangi lemak di tubuhku dengan mempraktekkan joget ala film bollywood langsung di negara asalnya. Siapa tahu ketemu Shahrukh Khan di jalan hehehe

    Suka

  4. Elsita F. Mokodompit
    @sitasiska95
    elsitafransiska[et]gmail.com

    Ikutan yuk GA #30PasporThePeacekeeper di https://t.co/P7ux88aE0M cc @NouraPublishing @NelyRyanti
    — Elsita F. Mokodompit (@sitasiska95) April 17, 2017

    //platform.twitter.com/widgets.js
    Morowali, Sulawesi Tengah
    Aku akan memilih Korea Utara. Seperti yang kita tahu, Korut adalah salah satu negeri penganut paham komunis yang hingga saat ini masih hidup dengan kediktatoran genrasi Kim. Semacam uji nyali sih sebenarnga saat saya berasa mau mencicipi kehidupan disana. Tapi bagi saya walau hanya beberapa hari, melakukan sesuatu untuk masyarakat yang harus selalu bungkam dengan segala jenis kesulitan yang mereka miliki pasti akan sangat bermakna dan meninggalkan banyak sekali pelajaran buat saya

    Suka

  5. Nama: Fety Octavia Niza
    Akun twitter: @viianiza
    Email: fetyviianiza@gmail.com
    Linkshare: https://mobile.twitter.com/viianiza/status/853807910811348992?p=v
    Domisili: Tangerang
    “Gue mau ke YUNANI”
    Kenapa? Well, karna gue salah satu fans berat nya Percy Jackson karyanya om Rick Riordan. Om Rick Riordan sukses bikin gue suka cerita mitologi dewa-dewi Yunani. Gue pengen ke Akropolis dan ke Pulau Santorini. Ah gue pengen ke gunung Olympus! Gue juga udah belajar dikiit bahasa umum Yunani, dan buat gue belajar bahasa baru itu seru apalagi belajar langsung sama penduduk sana nya, interaksi sama mereka! Efharisto!

    Suka

  6. Nama : MUHAMMAD IMAM FAROUQ
    Akun Twitter : @Faruq_AlBanna
    Link Share :

    yuk gengs ikutan GA dari @NouraPublishing @NelyRyanti ada hadiahmenarik https://t.co/dXSUQiQv3k#30PasporthePeacekeepers
    — Muhammad Imam Farouq (@Faruq_AlBanna) April 18, 2017

    //platform.twitter.com/widgets.js
    Domisili : Wonosobo
    Andai saya ikut kelas Prof. Rhenald Kasali dan disuruh milih negara tujuan buat tugas tersebut saya akan memilih S.U.R.I.N.A.M.E. yups Suriname sebuah negara kecil di benua Amerika, alasannya karena saya penasaran dengan keadaan di Negara tersebut, dari banyak pelajaran sejarah semasa saya SD sering disebutkan bahwa dinegara itu banyak keturunana Jawa, dan hingga saat ini ,bahkan beberapa waktu yang lalau calon presiden dari negara tersebut bernama Raymond Sapoen memikiki hubungan leluhur asli Jawa dan yang lebih mengejutkan lagi nenek moyangnya adalah orang Kepil salah satu kecamatan di Wonosobo, kota saya. Beberapa artikel sempat menghebohkan Wonosobo dan menjadi perbincangan di Wonosobo karena ternyata negeri yang banyak etnis keturunan Jawa tersebut memiliki calon presiden yang ada hubungannya dengan kota saya, dan itu menjadi hal yang membuat saya semakin penasaran dengan negeri bernama Suriname.
    Saya pernah membaca buku 30 Paspos 1&2 di Pengantar buku tersebut Prof. Rhenald Kasali memang melarang para mahasiswanya untuk mengunjungi negara yang mempunyai kesamaan kultur terutama dari segi bahasa, namun andai saya berada di Kelas sang Profesor saya akan ngotot pergi ke Suriname meskipun katanya disana banyak yang bisa berbahasa Jawa namun saya yakin kondisi disana jauh berbeda dengan orang-orang Jawa disini, tapi asik juga kali ya kalau bertemu orang keturunan Jawa disana saya yakin kedekatan hububgan saya dengan orang disana akan luar biasa sekali, pasti ada kedekatan emosional yang lebih sama seperti ketika kita bepergian ke suatu kota dan bertemu orang dari kota yang sama, mungkin andai saya bisa pergi ke Suriname pun akan sama, ada kedekatan yang hebat karena sama-sama berasal daei Jawa.
    Itulah alasan saya, Suriname I’m Cooming……

    Suka

  7. Nama: Nurwahidah

    Akun twitter: @wawha_cuza

    Email: wawcuz@gmail.com

    Domisili: Medan

    Jawaban: Aku pengen ke Swiss. Sejak baca The Geography of Bliss karya Eric Weiner, aku terpukau dengan deskripsinya mengenai Swiss, bersih, rapi, segar, teratur. Aku pengen mempelajari budaya mereka dan bagaimana sistem pendidikan di sana. Selain itu, Swiss jg terkenal dengan sebagai destinasi wisata untuk orang-orang yang ingin bunuh diri, nah, aku pengen tahu apa penyebabnya dan kenapa bunuh diri itu legal di sana..

    Suka

  8. Nama: Aulia
    Akun twitter: @nunaalia
    Email: auliyati.online@gmail.com
    Linkshare: https://twitter.com/nunaalia/status/854156586838704128
    Domisili: Serang

    Apabila kalian diberi kesempatan mengikuti kelas Sang Professor, pilih satu negara tujuan mana yang akan dikunjungi, beserta alasannya?

    Jepang. Kecanggihan teknologi Jepang yang mampu bersaing dengan negara-negara maju di Amerika dan Eropa bikin aku kagum. Jadi aku tertarik untuk mengetahui dan mempelajari perkembangannya. Siapa tahu suatu saat nanti negara kita bisa juga seperti mereka. 😀

    Suka

  9. Nama: Rina Fitri
    Twitter: @Rinafiitri
    Email: Riinafitrii68@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/Rinafiitri/status/854222603430412288
    Domisili: Banda Aceh
    Apabila kalian diberi kesempatan mengikuti kelas Sang Professor, pilih satu negara tujuan mana yang akan dikunjungi, beserta alasannya?
    Aku ingin ke Inggris untuk mengunjungi Edensor, desa yang terkenal indah di sana. Alasannya karena aku lebih menyukai desa dengan suasana yang tenang dan damai sepeti Edensor, daripada bangunan megah yang ramai seperti Eiffel Tower. Selain itu aku juga terinspirasi kisah Andrea Hirata dalam “Edensor”. Bagaimana Ikal dan Arai melakukan duo traveler mengelilingi hampir seluruh benua Eropa hanya berbekalkan uang dari hasil menjadi patung putri duyung. Bahkan mereka beberapa kali dirampok, harus tidur di bandara, menumpang truk warga desa yang berangkat ke kebun di pagi hari. Benar-benar pengalaman yang tak terlupakan menurutku. Dan destinasi perjalanan terakhir mereka adalah Edensor. Aku benar-benar ingin membuktikan sendiri keindahan Edensor dengan mengunjunginya secara langsung suatu hari nanti.

    Suka

  10. Nama : Yohana
    t : @mrssiallagan
    Link share : https://twitter.com/MrsSiallagan/status/854314811512864768
    email : yohanasiallagan23@gmail.com
    Domisili : Samosir
    Jawaban : Aku pengen ke Jepang. Siapa sih yang nggak mengagumi Jepang ? Negara maju dan memiliki masyarakat yang unik dan menjunjung tinggi budayanya. Aku mau eksplor negeri jepang dan juga SDA nya. Lagian, Jepang juga masih negara Asia, jadi nggak masih bisa ditemukan beberapa kesamaan disana. Seperti Nasi. Saya sangat mengagumi orang Jepang yang menjunjung sopan santun. Selain masyarakatnya yang ramah, saya juga bisa bertamasya ke beberapa kota jepang seperti tokyo atau osaka. Pokoknya, Salut buat negara ini.

    Suka

  11. Nama : Humaira
    Akun Twitter : @RaaChoco
    Email : humairabalfas5@gmail.com
    Link Share : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/854506767421591553?p=v
    Domisili : Purwakarta
    Apabila kalian diberi kesempatan mengikuti kelas Sang Professor, pilih satu negara tujuan mana yang akan dikunjungi, beserta alasannya?
    Inggris. Sudah sejak lama ingin sekali berkunjung ke Inggris ditambah dengan pemandangan kotanya yang menakjubkan. Aku ingin mengunjungi komunitas orang muslim disana, apa sajaa yang sudah dan belum mereka lakukan, kendala yang dihadapi. Membantu mengajar mengaji, sholat dan menulis huruf arab. Apalagi jika berkunjung saat Ramadhan, bisa berbagi takjil, berbuka puasa dan tarawih bersama. Aku juga ingin membuat orang-orang mengenal Islam sebagai kebaikan, bukan disudutkan, dianggap teroris dan dipandang sebelah mata. Membantu bukan kepada sesama muslim saja, tapi juga masyarakat sekitar, dan hasilnya biar mereka yang menilai.

    Suka

  12. Nama: Nisrina
    Akun Twitter: kalyyya
    E-mail: lyri3424@gmail.com
    Link Share: https://twitter.com/kalyyya/status/854659108418473984
    Domisili : Bogor

    Jawaban: JEPANG!! Karena katanya di sana tuh teknologinya maju dan pernah denger juga mereka buat semacam android buat kayak nyambut tamu gitu. Dan Internet of Things is ‘my things’ hehehehehehe. Yap, berhubungan aku anak ‘komputer’ jadi pengen tau gimana sih tekonologi mereka dan pengen belajar + memahaminya terus syukur-syukur bisa jadi bekal buat dikembangin di sini. >___<

    Suka

  13. Nama : Erlina Dwi Novitasari
    Akun Twitter : @erliynaDN
    Email : erlinadwi85@gmail.com
    Link Share : https://mobile.twitter.com/erliynaDN/status/855026217048719361
    Domisili : Mojokerto
    Pertanyaannya : Apabila kalian diberi kesempatan mengikuti kelas Sang Professor, pilih satu negara tujuan mana yang akan dikunjungi, beserta alasannya?
    Jawab: Jerman. Alasannya karena saya sedikit mengetahui tentang bahasa jerman sehingga bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan orang Jerman dengan mudah. Jerman memiliki keindahan dan tempat tempat yang bagus untuk di kunjungi. Selain itu banyak kuliner khas Jerman yang ingin saya cicipi salah satunya Kartoffelsalad.

    Suka

  14. Nama : Isro’in Tri Masruroh
    Email : isroinmasruroh@gmail.com
    Twitter : @isro_in
    Link Share : https://mobile.twitter.com/isro_in/status/855074483404627968?p=v
    Domisili : Tulungagung, Jatim
    Jawaban : Saya pengen banget ke Turki
    Karena saya ingin mempelajari sejarah peninggalan kekuasaan Islam yang ada di Turki. Selain itu kita juga bisa melihat peninggalan-peninggalan Rasulullah, tongkat nabi Musa, Pedang Nabi Daud serta peningggalan Islam lainnya. Semua ini dapat ditemukan di Istana Topkapi.
    Lalu ke Hadiah Sopia juga. Jika menara Eifel adalah ikonnya kota Paris, maka Hagia Sophia adalah ikonnya kota Istanbul.
    Selain itu pengen juga Naik balon udara Capadoccia. Wah kuereeen banget lo pemandangan nya. Penuh dengan balon udara.
    Lalu Mengunjungi istana kapas di Pamukkale. Wah ini juga keren lo, kayak istana putri salju. dll masih banyak lagi 😀
    Tapi yang paling penting adalah, karena mayoritas penduduk Turki adalah islam , kita menjadi mudah mencari makanan halal dan mudah untuk melaksanakan sholat karena disana dibangun 1000 masjid di atas tujuh bukit. Penduduk nya juga terkenal ramah lo…

    Suka

  15. Nama : Yeyen Nursyipa
    Akun twitter : @YeyenNursyipa
    Email : 20yeyennursyipa@gmail.Com
    Linkshare :
    https://twitter.com/YeyenNursyipa/status/855087936768950272
    Domisili : Bandung
    Aku pengen belajar ke Jepang, soalnya tertarik sama bahasa Jepang dan budayanya. Pengen tau penggunaan kata yang beda antara perempuan dan laki-laki. Dari penelitian, katanya perempuan cenderung menggunakan kata “ohiya” dan laki-laki “Miza” padahal merujuk pada kata yang sama yaitu “air”. Nah dari situ penasaran sama bahasa Jepang sama budayanya juga.

    Suka

  16. Nama: Lynn Melody
    Akun twitter: @justlynn23
    Email: lovelynn.melody@gmail.com
    Linkshare: https://mobile.twitter.com/justlynn23/status/855186070916390912
    Domisili: Banjarmasin
    Jawaban: Aku ingin ke Finlandia. Sebuah negara yang dekat dengan kutub utara. Aku ingin ke Finlandia karena aku kagum banget sama negara ini. Aku ingin menjadi volunter yang membantu mengajar di Finlandia. Aku ingin merasakan sendiri bagaimana menjadi guru untuk siswa-siswi di sana. Aku juga ingin melihat secara langsung bagaimana anak-anak Finlandia belajar, sistem belajarnya, dan sebagainya. Mengingat Finlandia ini merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik dunia.

    Suka

Tinggalkan komentar