Mengenal Ratnani Latifah; Penulis yang Rajin ngeBlog

ratna writer

Selamat Pagi….

Masih dalam rangkaian Marathon Posting merayakan hari ulang tahun BBI (Blog Buku Indonesia) yang ke 6 . Lagi pada liburan yaa…long week end nih, sambil menemani kalian liburan saya akan posting obrolan singkat dan bermanfaat seputar dunia menulis

Sebenarnya ini postingan mendadak, karena awalnya saya tidak berencana untuk wawancara atau bedah penulis. Tetapi saya teringat salah satu teman blogger yang ternyata juga seorang penulis dan lewat event BBI ini saya jadi bisa mengulik dan menimba ilmu dari penulis ini.

Awalnya saya mengenalnya sebagai seorang blogger dengan nama Kazuhana El Ratna yang ternyata mempunyai nama asli Ratnani Latifah. Dan belakangan saya baru mengetahui kalau beliau ternyata juga seorang penulis. ini nama blognya Coretan Kazuhana El Ratna Mida. Kalian juga bisa menyapa di akun sosial medianya ; Fb : Ratna Hana Matsura  IG : kazuhana_el_ratna Twiter : @Ratnani El Kazuhana

Ratna.jpg

Pengin tahu lebih dekat dengan Mba Ratna..simak obrolan kita yaa..

Awalnya Mba Ratna, sebagai Blogger dulu atau  Writer ? atau bersamaan?

Rasanya masih belum pantas dibilang writer, hheh. Masih hijau. Jujur pada awalnya saya lebih dominan nulis Mbak. Baik cerpen, atau puisi. Dari menulis itulah yang kemudian mendorong saya buat coba, nge-blog. Yah, karena masih bingung juga ini tulisan mau dikemanakan? Jadilah ditulis di blog saja. Barangkali ada yang mau membaca. Dan ternyata nge-blog seru juga. Nggak hanya bisa nulis tentang cerpen, tapi tentang keseharian dan buat seru-seruan lomba. (berarti Mba Ratna memang udah bakat menulis yaa…pantesan ngeblognya lancar pisan, kalau saya mau nulis di blog bikin kata pembuka aja lama banget…#malah curcol )

Sekarang banyak bermunculan penulis yang awalnya blogger. Menurut Mba Ratna apa aja  kiatnya seorang blogger dapat menjadi writer

Iya Mbak. Sekarang memang banyak banget penulis yang basicnya dari blogger. Kiatnya yang pasti dia harus konsisten nulis. Serta tidak ketinggalan tetap belajar cara penulisan sesuai EBI…(ini jenis makanan apa mba…:) Jadi meski blogger nulisnya harus tetap yang  bagus dan rapi, biar enak dibaca. Biasanya, kan para editor katanya memang suka menyambangi blog dari para blogger, untuk melihat bagaimana taste tulisan juga keaktifan dalam menulis (oooh..gitu ya mba..terus melipir liat tulisan sendiri di blog..hiks )

Untuk menjadi seorang penulis, apakah harus suka baca buku juga? Saya melihat banyak sekali bacaan Mba Ratna, hampir tiap hari resensinya dimuat di Media.

Harus kalau menurut saya. Bagaimana tidak?  Karena dari membaca buku itulah daya imajinasi kita bisa bertambah.  Kita juga bisa menambah banyak kosa kata dari bacaan itu sendiri. Di lain sisi, dari membaca kita juga belajar, mengamati, menilai naskah seperti apa sih yang disukai penerbit atau media. Jika dipikir-pikir, kalau mau menjadi penulis, tapi dia malas membaca … bagaimana dia belajar untuk mengetahui masalah naskah yang kerap kali diterbitkan baik dari media atau penerbit? Karena dari membacalah kita tahu berbagai info dan ilmu (oke mba…seenggaknya saya punya modal awal jadi penulis …mau baca buku 🙂

Buku pertama yang diterbitkan judulnya apa?  ceritain yaa awal mula diterbitkan

Kalau awal banget, sejatinya saya masih nulis keroyokan, Mbak. Suka ikut berbagai lomba yang kerap diadakan oleh berbagai penerbit. Baik penerbit indie maupun penerbit mayor. Buku solo pertama adalah Bingkai Kasih Khazanah Jiwa , yang nekat saya kerjakan dalam kurun waktu satu bulanan dengan segala kemalasan yang sering mendera. (wow sebulan…kerrenn  ) Apalagi kalau sedang tidak ada mood, maka saya akan meninggalkan tulisan dan asyik menonton drama 🙂 Tapi buku ini  akhirnya selesai tanggal 1 Oktober 2015, sih. Alhamdulillah.

Kenapa saya menggebu menulisnya, karena kala itu sedang ada pencarian naskah di salah satu penerbit besar (Penerbit BIP) dengan tema cinta. Hhehe. Ceritanya ingin mengadu keberuntungan. Namun sayang ternyata saat saya mengajukan ke penerbit itu, naskah ini belum jodoh setelah tiga bulan masa tunggu. Konon kata penerbitnya buku semacam itu belum cocok di penerbit yang saya tuju. Oke, menyerah? Tentu tidak. Apalagi balasan dari penerbitnya sangat menenangkan. ^_^  Meski kecewa tapi tetap semangat.  Lalu saya coba kirim lagi ke penerbit lain (Indiva)  yang saya pikir mungkin cocok dengan tema ini, namun setelah tiga bulan lagi-lagi naskah ini belum sreg di hati editor.  “Baiklah mungkin memang segmennya belum cocok di sana.” saya menyemangati diri sendiri. Lalu mulai mencari info-info kira-kira penerbit mana yang sesuai tema tulisan saya? Cinta dan Islam. Dan akhirnya naskahnya diterima oleh Penerbit Quanta imprint of Elex Media Komputindo.  (waah perjalanan buku pertamanya lumayan panjang juga yaa…salut nih sama perjuangannya )

Oiya Mba Ratna juga menceritakan lebih detail kisah penerbitan buku pertamanya di http://tulisanelratnakazuhana.blogspot.co.id/2016/09/bingkai-kasih-khazanah-jiwa-agar-cinta.htm

Sekarang sudah berapa buku yang diterbitkan, judulnya apa saja?

Untuk buku Solo baru dua buku:

  1. Bingkai Kasih Khazanah Jiwa (Quanta, Elex Media Komputindo, 2016)
  2. Dongeng Fantasi Pembentuk Kepribadian Baik (Visi Mandiri, 2017)

bingkai kasihCover buku dongeng fantasi

Semoga segera menyusul  buku-buku lainnya. Aamiin.

Kalau buku antologi, ditulis oleh berapa penulis, alhamdulillah sudah lumayan banyak. Jika dihitung dari dulu ketika masih ikut lomba di penerbit indie ada 100 lebih. (waah ratusan…kaya iklan di TV 🙂

Dan  yang antologi mayor ada 5 antara lain :

  1. Ramadhan in Love (Indiva, 2015)
  2. Kumpulan Puisi Luka-Luka Bangsa (PMU, 2015)
  3. Lot & Purple Hole (Elex Media Kompuntindo, 2015)
  4. The Power of Believe (Diva Press, 2016).
  5. Selamat Berpisah Calon Imamku, (Mizania, 2016)

(Bukan hanya buku saja, tulisan Mba Ratna juga banyak sekali dimuat di media cetak; cerpen, cernak, cerbung, puisi dan resensi buku….ck..ck produktif sekali yaa)

Dari sekian buku yang diterbitkan, buku mana yang paling berkesan buat Mba Ratna?

 Sejatinya setiap buku memiliki kesan-kesan tersendiri sih, Mbak. Tapi yang paling menantang itu  Lot & Purpe Hole. Saat itu saya memang ingin ikut lomba itu, sayang di sana harus ada teman duetnya. Nah, itulah masalahnya saya tidak kenal sama sekali dengan anggota di grup yang mengadakan lomba. Tapi di detik-detik terakhir lomba mau selesai, saya malah ditawarin gabung. Jadi saat itu sudah ada Mbak Arista Devi, Noviana Kusuma, Nova Amalia dan Mas Danang Febrianyah.  Lalu akhirnya ditambah saya. Sempat ragu juga pas mau menerima tawaran  itu.  Saya bernyata-tanya bisakah saya bekerja sama dengan orang yang belum kenal sama sekali? Tapi akhirnya ikut juga, karena tema lomba suka banget. Hheh. Saya ngerjainnya juga nyuri-nyuri waktu, soalnya pas bersamaan dengan rempongnya ngurusin skripsi plus mengejar wisuda. Tapi semua itu terbayar dengan novel ini jadi salah satu pemenang lomba. (waah senengnya yaa..)

Mba Ratna boleh kasih tips dan trik untuk penulis pemula agar bukunya diterbitkan 

  1. Coba tulis saja apa yang ingin kita tulis. Kalau sudah kelar baru editing.  Jangan sekali nulis langsung editing itu bisa makan waktu lebih lama.
  2. Coba mengirim tulisan ke penerbit tentu saja. Tapi yang harus diingat jangan mengirim satu naskah ke dua atau tiga penerbit secara bersamaan.
  3. Pelajari buku yang sudah diterbitkan di penerbit yang kita incar. Karena dengan begitu kita tahu kriteria apa yang disukai. Jangan asal kirim, nanti bisa-bisa kita salah kamar.
  4. Jangan lupa berdoa. Bagaimana pun doa itu penting. Karena usaha tanpa doa itu sombong, dan doa tanpa usaha itu bohong.
  5. Tidak boleh menyerah. Ini harus dipegang erat.  Kalau ingin jadi penulis memang harus tahan banting. Ditolak harus bangkit lagi. Jangan sampai sekali ditolak langsung menyerah dan frustasi.  Maka, ya tidak bakal ada buku jadi. Hheh.

Yang terakhir nih Mba, kasih trik khusus agar resensi  dimuat di media (soalnya saya kirim ga selalu tembus he..he..)

  1. Baca tulisan-tulisan yang pernah dimuat sebelumnya. Pelajari naskah itu biar kita tahu selera redaksi.
  2. Ikut ketentuan media. Misalnya, kalau disuruh mengirim naskah berkisah 2000-3000 cws, yang kirim segitu, jangan melebihi persyaratan atau kurang dari persyaratan. Jangan membuat aturan sendiri, misalnya dalam pemilihan Font. Ini harus diperhatikan juga—disuruh pakai TNR tapi pakai Calibri.
  3. Pelajari media. Di sini kita harus tahu, biasanya buku macam apa yang sering diresensi dan dimuat. Novel? Non Fiksi? Atau buku Anak?
  4. Tapi yang penting lagi, kita baca, lalu menulis resensi dan kirim.
  5. Dan tetap seperti jika ingin buku diterbitkan, jangan mudah menyerah. Kalau belum tembus, ya kirim lagi dan lagi.

Nah..itu obrolan singkat saya dengan Ratnani Latifah…

Terima kasih sudah berbagi ilmu…pastinya ini sangat bermanfaat buat teman-teman yang mau jadi penulis.  Sukses terus, ditunggu buku-buku selanjutnya..

BBI HUT 6-01

Diterbitkan oleh siti nuryanti

I'm wife.. a mom with 2 kids and employee full time...but i always have time to read a books

6 tanggapan untuk “Mengenal Ratnani Latifah; Penulis yang Rajin ngeBlog

  1. Jadi tau lebih banyak tentang Mbak Ratna 😀
    Mbak ini emang keren banget semangatnya
    Resensi pertamanya kalau gak salah resensi Ilana Tan – In a Blue Moon, akhir tahun 2015 hihi

    Suka

  2. “Dan tetap seperti jika ingin buku diterbitkan, jangan mudah menyerah. Kalau belum tembus, ya kirim lagi dan lagi.”

    Sepertinya jangan menyerah menjadi faktor yang sangat sangat sangat utama.
    Seperti berlatih olahraga, menulis juga butuh kedisiplinan dan kerja keras. Terima kasih buat wawancara inspiratifnya 🙂

    Suka

Tinggalkan komentar