Blogtour-Giveaway : BUKAN CINTA MONYET

BCM

Judul Buku : Bukan Cinta Monyet
Penulis : Purnama Teduh
Penerbit : Laksana
Cetakan I : 2018
ISBN : 978-602-407-423-4
Tebal : 348 hal

 

Blurb

“Kalau aku suka sama side , gimana?” ucap Indar tiba-tiba. Bukan rasa suka sebagai kakak atau adik, apalagi sekedar teman. Aku menyukai side layaknya sebagai gadis”

Kala Indar mengungkapkan perasaannya, Lika menganggap remaja itu terkena demam cinta monyet. Demam yang cepat reda seiring berlalunya waktu dan bergantinya tempat. Namun sekian tahun kemudian, mantan muridnya ini bahkan berencana memaling-mencuri-Lika

Adalah Lalu Indar Bangsawan yang biasa disapa Indar, siswa SMA kelas dua belas SMA di Lombok yang menyukai Lika, seorang staf sekaligus guru ekskul karate di sekolahnya. Pernyataan Indar di sebuah warung es, saat perjalanan mencari buku UN tidak terlalu ditanggapi oleh Lika. Dia beranggapan bahwa itu adalah cinta monyet anak SMA, apalagi hati Lika sudah terpaut dengan teman satu profesinya yang bernama Arung. Awalnya Arung adalah pemuda yang suka melirik cewek-cewek ABG di sekolahnya, namun semenjak cinta Arung diterima Lika, dia berhenti dari kebiasaannya.

“Jadi, akhirnya kamu menjatuhkan pilihan padaku? “

Arung menggeleng.”Kamu bukan pilihan, Lika, tapi tujuanku (hal : 69)

Hubungan Arung dan Lika tidak diketahui khalayak umum, mereka menjalani secara normalnya hubungan antar patner kerja. Bahkan malam minggu, tidak dilewati layaknya pasangan yang sedang berpacaran. Arung dan Lika hanya bertemu di hari kerja di kantor, kalaupun berkunjung ke rumah Lika juga di hari kerja. Hubungan Arung dan Lika terkendala saat Arung memutuskan kuliah di luar pulau Lombok.  Pada beberapa bulan pertama komunikasi Arung dan Lika lancar melalui telepon seluler, namun tidak berapa lama komunikasi mereka terputus . Arung menghilang tanpa kabar.

Di sisi lain, Indar selalu berusaha menarik perhatian Lika, meskipun Lika hanya menganggapnya sebagai teman saja. Dari mulai menemani pulang sekolah dengan menuntun sepedanya dan bercerita tentang asal usul nama Indar, yang membuat Lika pertama kali penasaran karena keunikan namanya. Pada saat yang lain, Indar sengaja membonceng  Lika naik motor selama dua jam agar Lika terhindar dari mabuk darat saat di Bus yang membawa rombongan perpisahan siswa.

Dan ketika ujian telah selesai, Indar kembali menanyakan perihal perasaannya kepada Lika. Indar berangggapan bahwa mereka bukan lagi status siswa dan guru lagi

“Aku pernah berada di usiamu sekarang, Indar. Kagum atau mengidolakan lawan jenis yang lebih dewasa darimu itu sesuatu yang biasa. Dan sesuatu yang biasa itu tidak seharusnya kamu tanggapi serius. Percaya padaku, suatu hari kamu pasti akan mentertawakan tindakanmu hari ini” (hal:181)

Setelah menyadari bahwa Lika tidak menerimanya, Indar memutuskan pergi kuliah ke luar kota . Dan Lika kembali sendiri , karena Arung dan Indar sama-sama meneruskan pendidikanya di luar pulau, hingga setelah empat tahun kemudian, kedua orang tersebut muncul di depan Lika dalam waktu bersamaan. Arung terlebih dahulu datang dan mengatakan akan menikah dengan Lika. Beberapa hari setelah kedatangan Arung, Indar mengunjungi Lika. Indar mengajak Lika menonton Festival Mandalika . Festival yang sangat ingin di tonton Lika beberapa tahun lalu. Nama lengkap Lika adalah Mandalika Putri, memang berasal dari legenda pulau Lombok. Menurut legenda  Putri Mandalika yang rela menceburkan diri di laut dan berubah menjadi nyale atau cacing laut demi menghindarkan rakyat dari kesusahan akibat perang.

Bagaimana kisah Lika, Arung dan Indar ? Kepada siapa akhirnya Lika akan menikah?

Buku setebal 348 halaman, sungguh menarik dibaca. Awalnya saya melihat judul dan cover buku ini, beranggapan ini buku fiksi ringan khas remaja ABG anak SMA. Memang pada awal buku ini setting dan tokoh masih di SMA, namun dialog dan bahasa yang digunakan tidak menggunakan bahasa khas remaja. Meskipun tokoh utamanya  masih SMA, namun dari pemikiran dan dialog menurut saya melebihi usia seharusnya. Indar cukup dewasa untuk anak seusianya.

Pada pertengahan  buku ini mulai terbentuk konflik dan cerita yang tidak terduga. Konflik cukup mengaduk-aduk emosi pembaca. Judul Bukan Cinta Monyet ini memang sesuai dengan isi bukunya, demikian juga dengan cover yang full collor cukup eye catching dan membuat penasaran untuk membaca.

Namun yang spesial dari buku ini adalah nuansa budaya yang diusung. Budaya , kebiasaan dan adat istiadat suku sasak di Pulau Lombok, yang menghiasi cerita menjadi daya tarik tersendiri. Saya baru mengetahui bahwa adat menikah di pulau Lombok adalah dengan menculik gadis yang akan dinikahi, untuk disembunyikan di rumah kerabat sang lelaki. Esok harinya keluarga laki-laki akan datang ke rumah keluarga perempuan. Dan pada saat menikah ada arak-arakan pengantin yang disebut dengan nyongkolan

Beberapa bahasa khas pulau Lombok yang digunakan buku ini juga menjadi tambahan pengetahuan tersendiri, seperti Side (kamu), tiyang (saya), merariq (menikah), Meme, mamaq (ibu), Mamiq (bapak) dan sebagainya. Dua kosa kata meme dan mamiq saya sempat ketukar-tukar terjemahannya, antara bapak dan ibu  🙂

Pov yang digunakan sebagian besar menggunakan POV Lika, namun sesekali juga menggunakan POV Indar. Alur cerita yang maju mundur, sempat membuat saya sedikit bingung, karena secara tiba-tiba flashback , terutama pada bagian Indar menceritakan jatidiri dan keluarganya. Dan saya baru mengetahui kalau keturunan bangsawan di Pulau Lombok untuk laki-laki, nama depannya diawali dengan nama Lalu , sedangkan kalau perempuan diawali nama Baiq

Selain kelebihan dari segi tokoh, setting, Alur, konflik dan gaya bahasa yang digunakan, novel ini juga syarat dengan nilai moral yang dapat diambil hikmahnya, bagi generasi muda maupun para orangtua. Novel ini recomended dibaca siapa saja.

Kalian dapat memiliki satu buku ini secara gratis apabila beruntung, dengan mengikuti giveaway ini

ITS GIVEAWAY TIME

blogtour

Persyaratannya :

  1. Follow blog ini dengan cara klik tombol “W” di kanan atas atau lewat Email

  2. Follow dan Like akun sosial media Diva Press:
    Twitter:  @Laksana_fiction  dan  @divapress01
    Fan Page Facebook: Penerbit divapress   atau IG : @Penerbitdivapress

  3. Follow social mediaku Twitter : @NelyRyanti, dan Instagram (optional)  : @yanti_chanel

  4. Share link giveaway ini di akun sosial media kalian dengan mention twitterku  dan penerbit diva press

  5. Tidak ada pertanyaan, kalian hanya menulis komentar di postingan ini

    Nama :

    Akun twitter :

    Email : 

    Linkshare :

  6. Giveaway ini hanya berlaku bagi kalian yang memiliki alamat pengiriman di Indonesia

  7. Periode giveaway ini dari tanggal 25 – 31 Oktober 2018

  8. Pengumuman pemenang akan dilakukan maksimal tujuh (7) hari setelah giveaway berakhir

  9. Ada 1 orang yang akan mendapatkan Buku Bukan Cinta Monyet dari Penerbit

 

Goodluck….

Diterbitkan oleh siti nuryanti

I'm wife.. a mom with 2 kids and employee full time...but i always have time to read a books

19 tanggapan untuk “Blogtour-Giveaway : BUKAN CINTA MONYET

Tinggalkan komentar